Rifat Nasution

BLOGGING THE REEL WORLD

Thursday, December 31, 2015

3 Hal Mengganggu Di Tahun Baru

No comments



Tidak terasa kita sudah berada dipenghujung tahun 2015 teman-teman sebangsa dan sewarganegara. Apakah benar tidak terasa? Enggak itu cuma basa-basi kok. Yakali setahun habis nggak kerasa. Nah, mumpung kita masih dalam momen penghujung tahun, atau ya hanya penghujung bulan Desember sih, saya ingin membahas tentang hal tersebut.
Setiap akhir tahun ada saja perbuatan orang-orang yang mengganggu kehidupan dan ketentraman saya. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan perayaan tahun baru, namun beberapa oknum yang sering dipanggil “cabe” atau “alay” atau apalah mereka, sering sekali melebih-lebihkan apa yang harusnya terjadi biasa saja, menjadi sebuah fenomena yang sangat luar biasa super duper cememew cemimiw (begitulah). Oke langsung saja mari kita bahas satu-persatu.

1. RESOLUSI
Resolusi! Bisa saya pastikan kalian akan sering mendengar kata-kata ini hanya dipenghujung tahun saja. Setelah lewat pergantian tahun sudah dilupakan lagi. Yang sabar ya, resolusi. Banyak orang-orang diluar sana yang-setiap-akhir-tahun menyampaikan resolusinya dan di-post di publik atau social media. Pokoknya semua orang harus tahu. WHY? JUST WHY!!? Dan yang makin parah, resolusinya kadang aneh dan nggak penting untuk diketahui orang banyak. Contohnya, resolusi turun berat badan. Kami semua harus tahu kalau di 2016 kalian harus turun 20kg gitu? Oke, tapi bagaimana jika tidak berhasil turun 20kg? Merasa bersalah kah? Ada hukumannya kah? Tidak. Ujung-ujungnya dijadiin resolusi setiap tahun yang tidak pernah terealisasi. Gitu aja terus sampai Farhat abbas jadi presiden. Amit amit.
Resolusi ini bagi saya hanyalah kata-kata manis setiap akhir tahun, sebagai pencitraan doang sih pada umumnya. Mungkin tidak semua orang hanya omong doang, tapi sebagian besar iya. Jadi, resolusi yang benar itu berjanji pada diri sendiri, percaya sama diri sendiri, nggak perlu semua orang harus tahu perubahan kita, kan?  Dan yang paling penting emang bener-bener dilakukan. Resolusi juga tidak harus setiap tahun. Resolusi itu bukan ikut-ikutan. Kalau kita mau berubah ya semua tergantung diri kita bukan orang lain. Setuju?

2. TEROMPET
Oke, yang kedua kenapa terompet? Jujur saya tidak suka dan cenderung kasihan dengan kehadiran terompet. Suara mereka itu gimana ya menjelaskannya, cempreng lah pokoknya. Suaranya nggak enak didenger lah kayak omelan pacar. Lalu mengapa saya kasihan? Karena mereka hanya disuruh datang beberapa hari saja, dan digunakan hanya untuk beberapa jam saja. Sehabis digunakan, mereka terbuang dan dilupakan lagi. Pernah sekali saya menghadiri acara tahun baru yang berakhir menyedihkan. Terdapat setidaknya 2000 terompet bergeletakan ditanah, tidak sadarkan diri setelah acara puncak malam tahun baru. Mereka terinjak, mereka tertindas dan terlupakan, mereka hanya dimanfaatkan. Saya sangat sedih, maka dari itu saya tidak pernah membeli terompet lagi. Selain niupnya bikin sakit tenggorokan, saya paham betul rasanya dicampakkan setelah dimanfaatkan. Iya sakit.

3. MACET
Macet di tahun baru itu seperti konferensi serentak di berbagai kota. Kita sudah tahu kalau dijalanan bakalan macet, tapi tetap aja menghadirinya, kan? Ini sama halnya dengan hubungan, kita udah tahu kalau akhirnya bakal putus, tapi tetap aja dipaksakan balikan sama mantan. Sia-sia.
Kalau di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan yang orang-orangnya sudah terlatih dengan kemacetan, saya lebih nggak habis pikir. Please, kalian sudah menghabiskan setiap hari untuk macet-macetan dijalan, kenapa harus ada satu malam yang dihabiskan bersama untuk macet-macetan (lagi)?

Nah, jika saya merasa terganggu dengan 3 hal diatas, lalu tahun baru saya seperti apa? Pastinya sangat elegan.
Tentu saja tanpa resolusi, karena saya belum tahu bakalan ngapain ditahun yang baru. Saya hanya berdoa semoga di tahun yang baru semua hal yang baik akan datang. Juga tanpa terompet dan tanpa kemacetan. Tahun baru saya akan sangat menyenangkan dan menenangkan. Saya akan berada di tempat sepi, sendiri, dan hanya musik dari mp3 yang menemani. Ini hanya pergantian tahun kan? Bukanlah pergantian hidup. Kita terbangun di esok hari bukan menjadi seseorang yang baru dengan meninggalkan diri kita di tahun yang lama. Melainkan teteaplah seseorang yang sama dengan beban hidup yang sama. Ya, tahun baru saya kali ini menyedihkan, diatas tumpukan bantal sendirian.
Anyway, Selamat tahun baru teman-teman!

Tulisan ini hanya untuk bersenang-senang, hidup jangan terlalu serius. Mari tertawakan hidup kita yang menyedihkan ini bersama-sama.

Wassalam.

Tuesday, December 22, 2015

Sendiri dan Tips Menghadapi Kesendirian

3 comments

sen·di·ri adv 1.Seorang diri; tidak dng orang lain. 2. tidak dibantu (dipengaruhi) orang lain; 3. Tidak dibantu alat lain; 4. Kepunyaan dr yg disebut (yg bersangkutan), bukan kepunyaan orang lain; 5. Diri dr yg bersangkutan (bukan wakil atau pengganti); orang yg sesungguhnya (berkepentingan); 6 Terpisah dr yg lain; terasing; sendiri-sendiri; 7. Yg paling: ia selalu mau menang -- , tidak mau menghiraukan pendapat orang lain;

Kira-kira seperti itulah arti sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bagi saya, sendiri itu adalah kondisi dimana kita benar-benar satu; tanpa interferensi apapun dan siapapun.  Sendiri itu juga ketakutan, sendiri itu terkadang gelap, sendiri itu seringkali berakhir kekecewaan, sendiri itu berteman dengan sepi, dan sendiri itu tidak berdua (yaiyalah). Lalu, bagaimana jika kata tersebut ditambah dengan awalan ke- dan akhiran –an? Kesendirian. Sebuah kata berarti banyak makna. Yang umumnya dikait-kaitkan dengan persoalan asmara atau kehidupan pribadi. Banyak yang mengatakan, “kesendirian itu aib, kesendirian itu mengkhawatirkan, kesendirian itu cerminan keterpurukan ”.

“Terkadang kesedihan memerlukan kesendirian, meskipun seringkali kesendirian mengundang kesedihan tak tertahankan.”
-Tere Liye, Kisah Sang Penandai

Namun, tidak selalu seperti itu. Terkadang sendiri itu (bahkan) lebih indah. Hanya saja banyak orang yang merasa terkucilkan dari lingkungannya jika dia kemana-mana sendirian, apa-apa sendirian, sampe-sampe beli handphone dua biar bisa chattingan sama diri sendiri supaya ngerasa diperhatiin, miris sekali bukan? Lagi pula jika dipikir-pikir, tidak semua aktifitas harus dilakukan berdua. Misalnya aktifitas buang air besar. Ya, ribet juga kan kalo ceboknya berdua, berceceran kemana-mana gitu.

Sebagai seseorang yang paham betul bagaimana rasanya terperangkap didalam kesendirian, saya berinisiatif menyelamatkan kaum teraniaya ini, saya akan memberikan tips-tips supaya kita tetap kuat dalam menjalani hidup yang pasti terasa amat berat. Karena sesungguhnya jika para penyendiri bersatu, kita bisa menguasai dunia!

“Raih pundakku kawan, kita bisa saling menguatkan.”

Sebelumnya mari kita sepakati bersama untuk menyebut orang-orang yang berada di kesendirian ini sebagai "Pasukan Kegelapan". Karena sesungguhnya kata "jomblo" itu sangat kasar, percayalah. Tulisan ini dibuat semata-mata untuk membantu teman-teman sekalian yang mindsetnya masih seperti, "kalau sendiri gini bisa apa". Bisa banyak tau! Kita boleh jadi hanya seperti struk indomaret, sering sekali diabaikan dan terbuang setelah mereka mendapatkan apa yang diinginkan. Tapi tenang, kita masih tetap bisa terlihat keren, bagaimana caranya. Begini nih..

1. Berbaur dan Up to date
        Tetaplah terlihat mengikuti perkembangan zaman. Bagi para pria, jangan cuma diam dirumah ngabisin sabun doang. Tetap anggap diri kalian berkelas walau sebenarnya kesepian,ya mau kalian ada mau nggak ada juga orang-orang nggak bakal peduli. Ikuti perkembangan dengan memiliki setiap akun sosial media. Dari sana kita bisa melihat sedikit banyak perkembangan zaman.
Misalnya instagram. Di instagram kalian bisa memberitahu kepada dunia kalau diri kalian masih hidup dengan hanya meng-upload foto. Tapi tolong minimalisir keinginan meng-upload foto selfie di instagram dengan editan bibir berwarna oranye, please kalian bukan nenek-nenek abis sirihan. Upload lah foto yang keren, jangan sering-sering selfie. Karena sesungguhnya selfie itu hanya untuk orang-orang yang terlahir cantik. Kalo muka kamu nggak enak dilihat ya sadar diri aja, foto dari belakang lebih baik. Setelah itu berinteraksilah dengan followers dan following. Perbanyaklah comment di post orang-orang keren seperti ini, “cantik ya fotonya hehe follback kak” atau “bagus ya gelasnya, aku juga punya yang kaya gitu hehehe follback kak”.  Usahakan selalu ada kata-kata follback-nya agar mereka notice untuk follback kamu.

Lalu jangan lupa untuk berbaur. Sering-seringlah main keluar walau pun sendirian. Catet dan ikutin event-event yang ada dikota kalian, berusahalah menjadi aktif dengan semua cara. Misalnya, kalau ada sekumpulan orang berkumpul, mulailah membuat percakapan bersama lawan jenis dengan mengucapkan, "Wah kayaknya kita pernah ketemu deh tapi dimana ya.. Oiya disini! Haha ha ahaha..." Jika cara ini tidak berhasil, silahkan kembalilah ke duniamu. Kamu memang pantas untuk sendiri.

2. Nonton Film
           Kesendirian bukanlah halangan untuk menonton film di bioskop. Memang, cobaan cukup besar dengan pemandangan yang akan dilihat di bioskop nantinya. Tapi kalian harus kuat para pasukan kegelapan! Untuk tetap terlihat keren walaupun jalan sendirian, kalian harus berdandan sebagus mungkin. Pakailah baju yang simple tapi kesannya keren, tidak dianjurkan memakai daster bagi para wanita, apalagi pria. Pilihlah tempat duduk diantara orang yang pacaran. Mengapa? Karena kebahagiaan pada bagian ini ada disini. Yap! Gangguin orang pacaran. Belilah cemilan seperlunya, tidak dianjurkan membawa bekal dari rumah. Bersikaplah cool dengan selalu melihat handphone agar terlihat sibuk dengan sesuatu, atau terlihat seperti sedang menunggu sesorang. Jangan memperlihatkan kepada orang-orang sekitar raut wajah kesedihan kalian. Ingat! Intinya harus pura-pura keren. Karena kalo beneran kan nggak mungkin. Selanjutnya, pilih film yang ber-genre komedi. Jadi, disaat orang-orang lain ketawa pada scene yang lucu, kalian tahan ketawa sebisa mungkin. Namun disaat situasi sudah hening, tertawalah sekencang-kencangnya. Usahakan sampai semua orang melihat kearah kalian. Ini cara agar mereka notice kalau kalian tuh seseorang yang antimainstream, unik dan sedikit tak beretika. Perlu diperhatikan kembali hanya timing yang pas yang bisa membuat cara ini berhasil. Namun, jika cara ini berakhir dengan cacian dan makian. Tinggalkanlah bioskop secepatnya, mungkin kalian memang tidak cocok berada diantara orang banyak. Sabar aja, sabar.

3. Main Tinder
            Mungkin banyak dari kalian yang tidak mengetahui aplikasi ini. Tidak mengapa, saya paham betul kalian sedikit terbelakang. Jadi begini, tinder ini adalah aplikasi yang dapat menghubungkan dua orang yang tidak saling kenal berdasarkan asas suka sama suka tanpa harus berusaha sekuat tenaga meminta kenalan secara langsung. Cukup install aplikasi ini di smartphone kalian, lalu masuk melalui facebook. Tapi jika kalian para pasukan kegelapan tidak memiliki akun facebook, sudahlah lupakan saja keinginan memliki pasangan, mungkin jodoh kalian sudah meninggal didalam rahim Ibunya.
Oke, langkah selanjutnya pasanglah foto yang paling keren yang pernah ada selama kalian hidup. Kalau bisa foto terbaru, jangan foto sewaktu wisuda TK. Apalagi foto USG kalian sewaktu masih didalam rahim, jangan. Pilih satu saja, nggak perlu banyak-banyak supaya kalian terkesan orang yang misterius.  Padahal ya karena foto yang bagus cuma ada satu seumur hidup, dan juga udah di-edit setengah mati.
Nah, nantinya akan ada pilihan interest cowok atau cewek di menu kalian. Kalau masih bingung dengan gender sendiri, coba pastikan kembali. Jika sudah, nantinya ada  profil orang-orang di menu kalian. Swipe ke arah kanan berarti kita suka dengan orang tersebut. Jika swipe kiri, kita tidak suka. Nah, untuk kalian para pasukan kegelapan, jangan sok-sokan menjadi picky. Swipe kanan semua pilihan yang ada sampai habis. Jika kalian beruntung pasti ada yang nyangkut satu. Itu tandanya kalian match dengan orang tersebut. Jangan buang-buang waktu, langsung chat dan ajak ketemuan. Yah, itung-itung kencan buta kan. Dari mana lagi kita bisa dapetin gebetan tanpa modal nyamperin, atau ngajak kenalan langsung. Kayaknya sih yang menciptakan aplikasi ini sangat memperhatikan orang-orang seperti kalian. Atau jangan-jangan selama ini saya yang menciptakan ya? Hmm.

Nah, kalau kalian sudah melakukan tips-tips diatas namun tidak juga mendapatkan pacar, atau at least temen deh temen. Ya kalian sabar aja, sadar diri aja, berserah diri aja sama Tuhan. Mungkin sudah jalan hidup kalian seperti ini. Kembalilah ke alam kalian di kegelapan, dimana tempat yang paling nyaman yang pernah ada. Perbanyaklah ibadah, karena jika di dunia tidak memiliki siapa-siapa. Mungkin jawabannya akan ada di akhirat kelak. Amin. Sungguh mulia ya doa saya.

Tulisan ini hanya untuk bersenang-senang, hidup jangan terlalu serius. Mari tertawakan hidup kita yang menyedihkan ini bersama-sama. Wassalam.


Monday, December 7, 2015

See You, You.

2 comments
Pare, Februari 2015
Tak seperti biasanya, aku sudah rapih dengan kemeja, celana jins dan sepatu boots kebangganku pagi-pagi sekali. Aku tidak pernah sesiap ini mengawali hari. Kukayuh sepeda fixie hitamku diantara mentari pagi kala itu. Arloji yang kugunakan sudah menunjukkan pukul 06.50 WIB. Apakah sedang terlambat? Tidak. Aku begitu bersemangat akan pembelajaran hari pertama kelas Bahasa Inggris yang sudah direncanakan bersama teman-temanku sejak lama sewaktu aku masih di Pekanbaru. Kini aku sedang berada di Pare, Kediri, -yang orang-orang bilang sebagai kampung Inggris-nya Indonesia.
Sampailah aku dikelas Speaking 1 hari itu. Tidak mewah memang, hanya satu papan tulis sederhana dengan beberapa spidol telah siap dibawah pohon yang-aku-sendiri tidak tahu namanya, dengan beberapa kursi plastik mengelilingi papan tulis tersebut sehingga terbentuklah ruangan kelas. Begini saja, kah? Ucapku dalam hati sambil melihat sekeliling yang sangat baru bagiku. Pandanganku seketika berhenti pada seseorang yang menyita semua perhatian detik itu. Seakan waktu berhenti sejenak, oke ini agak lebay. Namun, siapa dia yang berani membuatku begini dipertemuan pertama? Entahlah, yang kutahu sejak saat itu dia telah menciptakan debar-debar bodoh yang selalu mengganggu kenyamanan dan ketentraman hidup. 
Singkat cerita setelah beberapa hari dikelas yang sama, akhirnya aku sudah tahu nama, asal hingga kontaknya. Kami beberapa kali saling ngobrol dan tidak segan berbalas ejekan. Seketika saja kita sudah dekat tanpa sadar. Beberapa kali pula kami mengunjungi tempat wisata bersama, ya cuma dua kali sih. Tapi debar-debar bodoh ini semakin kencang saja.
Lalu? Aku masih tidak tahu harus apa, aku sendiri tidak tahu apa yang sedang terjadi ini. Apakah hanya aku saja yang seperti ini, apakah dia merasakan juga. Entahlah. Andai bisa, ingin sekali aku langsung saja bertanya kepadamu, “kau juga merasakannya,kan?”. Namun aku tidak sekuat itu, iya.

Pada setiap kesempatan, tak akan kusia-siakan agar bisa lebih dekat lagi dengannya. Mulai dari hal kecil yang aku buat-buat agar bisa mampir ke penginapannya, sampai merencanakan gathering pelajar di Pare cuma untuk mencari jalan agar ketemu dirinya. Aku makin tak terkendali saja.
Namun dilain pihak, dia masih kelihatan tenang dan cuek, seakan usahaku tak ada hasilnya. Terkadang terlintas dibenakku, sudahlah mungkin hanya aku saja yang terlalu bodoh membiarkan semua khayalan dan perasaan menimbun pikiranku. Aku hanya buang-buang waktu saja dengannya. Setelah itu aku mulai berhenti berharap dan melakukan hal bodoh lagi untuk bertemu dengannya. Officially, I’m quit.
**
Di penghujung bulan Maret, merupakan waktu dimana kita harus benar-benar berpisah. Pembelajaran telah usai, kamu akan kembali ke kota dan kehidupanmu bersama pria yang kau cintai disana mungkin. Begitu pula aku, namun kembali ke kotaku dengan semua pertanyaan yang belum terjawab. Nggak bisa gini, nggak bisa. Tapi, apakah semua ini hanya khayalanku saja? Akankah hanya kekaguman sementara semata?
Tapi aku terlalu sadar kalau ini benar-benar terjadi. 

"This is real"
"This feeling is fuckin real"

Bagaimana tidak, secara sadar aku merasa takut untuk berpisah. Aku begitu takut untuk menerima kenyataan kalau kita mungkin tak akan bertatap muka lagi. Kamu hanya tidak tahu saja. Tapi kamu harus.
Akhirnya malam terakhir telah tiba. Aku akhirnya berani juga, walau hanya melalui chat online, akhirnya kamu tahu yang selama ini terjadi padaku, akhirnya dia tahu sudah menjadi pencipta debar-debar bodoh sialan ini.

Malam itu, kita berdua mengungkap segalanya didalam suatu obrolan. Akhirnya semua begitu jelas bagiku. Aku melayang, membayangkan jika itu kulakukan sejak awal. Sekarang aku harus terima kalau keadaanlah yang tidak mendukung segalanya menjadi nyata. Tapi sudahlah, tak ada yang aku sesalkan lagi. Serahkan saja segalanya kepada Tuhan dan kehidupan, apapun itu, aku takkan keberatan jika debar-debar bodoh ini muncul kembali, kelak.


See you next time! Begitu kalimatmu yang akan selalu kuingat sampai kita bertemu lagi, semoga pada kondisi yang lebih baik.

"Rindu ini bukan tentang pertemuan, Melainkan kau merindu seperti aku, Dan suasana kita dahulu"


Di dalam kegelapan Jakarta, Desember 2015